Friday, October 9, 2009

S.T.A.Y

This poem is a reminiscent of my crazy trip to Bali. The trip was so special to me because it was the very first time I travel far away from home on my own. I had great time and so much fun there. It taught me that one need to be solitude sometimes so he can have quality time for himself to contemplate and think about his existence ;)

I wanna stay a little bit longer here
To see the world on my own
I wanna stay & sit on this shore
To breathe the sea air through the rolling waves
As the sun goes down over the glittering ocean
I wanna run & scream as loud as I can along this coast
To cast all the void I've been hiding in me
To bear a hope I'll find the one I love so dearly someday
Just let me be here any longer
I wanna lay down under the horizon
And stay true to myself

Labels:

Wednesday, October 7, 2009

Norwegia Negara Termakmur di Dunia, Ya Iyalah, Needless to Say



Norwegia mempertahankan posisinya sebagai negara dengan standar hidup terbaik di planet ini. Data yang dilansir PBB menempatkan negeri itu di posisi teratas. Sementara, Nigeria disemati status negara dengan tingkat perkembangan sumber daya manusia paling buruk.

Data yang dikumpulkan berdasar kondisi krisis global menunjukkan Norwegia, Australia, dan Islandia menjadi negara dengan standar kehidupan terbaik. Norwegia juga menjadi negara paling favorit untuk ditinggali. Sementara Nigeria, Afghanistan, dan Sierra Leon menduduki posisi terbawah negara dengan standar kehidupan dan harapan hidup terendah.

Indeks yang dilansir Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) tersebut disusun berdasar data pendapatan perkapita masyarakat pada 2007, pendidikan, dan tingkat harapan hidup di sebuah negara. Dari data tersebut UNDP mengelompokkan negara-negara di dunia menjadi dua kelompok. Yakni negara maju dan negara berkembang.

"Meski tampak kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, namun perkembangan itu tetap tidak merata," tulis UNDP dalam pernyataan resmi seperti dikutip AFP kemarin. "Banyak negara mengalami kemunduran dalam beberapa dekade dalam menghadapi krisi ekonomi, konflik internal, dan epidemik HIV/AIDS. Semuanya itu bahkan sudah dirasakan sebelum adanya dampak krisis ekonomi global,".

Tingkat harapan hidup di Nigeria rata-rata 50 tahun, sekitar 30 tahun lebih pendek daripada Norwegia. Perbandingan pendapat perkapita antara kedua negara juga sangat mencolok. Jika orang Nigeria mendapat satu dolar (Rp 9.600), di Norwegia mereka mendapat USD 85 (Rp 800 ribu).

Orang Jepang mempunyai harapan hidup paling tinggi. Yakni rata-rata 82,7 tahun. Sementara rata-rata harapan hidup di negara perang, Afghanistan, cuma separonya, 43,6 tahun. Inggris hanya menduduki rangking 21, sebagai negara dengan standar hidup terbaik. Di bawah Amerika, Irlandia, dan Prancis. (JPNN)

Source:
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=70717

Good to read:
1. Teladan dari bangsa Skandinavia
2. Sebuah sapa dan cerita dari Norwegia untuk Indonesia

Labels: , ,

Friday, September 25, 2009

Puisi untuk Anak-anak Palestina

Puisi ini dipersembahkan untuk anak-anak Palestina

Den vakreste drømmen er du. Det vakreste barnet er du
(Kau adalah mimpi terindah. Kau adalah anak terindah)

Av: Hussein Ali Abbas
Oleh: Hussein Ali Abbas

Den vakreste drømmen er du.
(Kau adalah mimpi terindah)
Det vakreste barnet er du.
(Kau adalah anak terindah)
Be hos meg.
(Berdoalah bersamaku)
Jeg vet at du er en seier som har kommet i Allahs navn.
(Aku tahu bahwa kau adalah kemenangan yang telah datang dalam asma Allah)
Den vakreste drømmen er du.
Det vakreste barnet er du.
Be hos meg.
Jeg vet at du er en seier, som har kommet (til denne verden), i Allahs navn.
Befri meg og knus mine lenker
.
(Bebaskanlah aku dan hancurkan rantai-rantaiku)
Jeg er Allahs bønnested.
(Aku adalah tempat menyembah Allah)
Jeg er Allahs bønnested.
Be hos meg.
Be hos meg.
Det vakreste barnet er du.
Den vakreste drømmen er du.
Den vakreste drømmen er du.
Den vakreste drømmen er du.
Den vakreste drømmen er du.
Du er mitt rop og min sjel som er fanget
.
(Engkaulah tangisanku dan jiwaku yang tertawan)
Rop i mine gater melodien til frihet.
(Menangislah di lorong-lorongku, melodi kebebasan)
Du er min støttespiller.
(Engkaulah penyokongku)
Du er min mester.
(Engkaulah pemenangku)
Det vakreste barnet er du.
Den vakreste drømmen er du.
Be hos meg.
Be hos meg og knus mine lenker.
Din håndflate er som en sol som skinner fra morgengryet av, fjerner mørket og fyller mine levedager med glede
.
(Telapak tanganmu ibarat matahari yang bersinar dari fajar, menjauhkan kegelapan dan mengisi hari-hariku dengan suka)
Du er min sang.
(Kau adalah nyanyianku)
Ditt navn er min Eid (her: glede).
(Namamu adalah hari kemenanganku (Idul Fitri)
Det vakreste barnet er du.
Den vakreste drømmen er du.
Ditt kinn er en orkan og beltet til ilden er flammer, som blir kastet av hendene dine
.
(Pipimu adalah topan dan sabuk api, kau adalah lidah-lidah api yang keluar dari tanganmu)
Ditt løfte i hulen er en pakt over min panne som er skrevet med mitt blod.
(Janjimu dalam terowongan adalah perjanjian di atas dahiku yang tertulis dengan darahku)
Du er min gutt.
(Kaulah anakku)
Du er mitt ønske.
(Kaulah harapanku)
Det vakreste barnet er du.
Den vakreste drømmen er du.
Jeg er overbevist om at du ikke vil forlate meg, for jeg kjenner igjen din tro
.
(Aku yakin bahwa kau tidak akan meninggalkanku, sebab aku mengenali keyakinanmu)
Jeg kjenner ditt ansikt, jeg kjenner din hemmelighet og jeg kjenner din tittel.
(Aku mengenali wajahmu, aku mengenali rahasiamu dan aku mengenali gelarmu)
Jeg er overbevist om at du ikke kommer til å forlate meg, for jeg kjenner din tro.
Jeg kjenner ditt ansikt, jeg kjenner din hemmelighet og jeg kjenner din tittel.
Jeg er Qudus. Kom til meg
.
(Akulah Qudus/Al Quds ?. Datanglah kepadaku)
Jeg er den aller mest vakre i dine øyner.
(Akulah yang paling indah dalam matamu)
Jeg er Qudus. Kom til meg.
Jeg er den aller mest vakre i dine øyner. Du er min støttespiller.
Du er min mester.
Det vakreste barnet er du.
Den vakreste drømmen er du.
Den vakreste drømmen er du.


Diambil dari: http://www.livetsgang.no/news/121/ARTICLE/1213/2008-04-15.html

Labels:

Thursday, September 24, 2009

Boyko Borisov, Pemimpin yang Tidak "Gumedhe"




Boyko Borisov, PM Baru Bulgaria yang Lekat di Hati Rakyat dan Media
Telepon pun Langsung ke Nomor Pribadi, Tak Lewat Ajudan

Popularitas Boyko Borisov, perdana menteri baru Bulgaria, langsung meroket. Itu tidak lepas dari gaya kepemimpinannya yang membumi dan tidak protokoler.

---

Di balik wajah sangar dan postur tegap layaknya militer, sosok Borisov dikenal hangat, rendah hati, bersahabat, dan dekat dengan rakyatnya. Sebagai pejabat nomor dua di negara Skandinavia itu, privasinya tidak secara superketat dibatasi oleh protokoler. Wartawan bisa menghubungi dia langsung melalui telepon seluler, bercanda, dan bahkan tidak sungkan untuk menggodanya. Tak mengherankan kini dia menjadi sosok yang paling dicintai sekaligus mencintai media di Bulgaria.

Pria berusia 50 tahun itu adalah mantan petugas pemadam kebakaran, bodyguard, menteri dalam negeri, dan wali kota Sofia. Dia disorot publik sejak terpilih menjadi perdana menteri negeri Eropa Timur itu Juli lalu.

Sebelumnya, media hampir tidak per/nah mempunyai penilaian positif yang seragam terhadap sosok politisi. Namun, kali ini berbeda, seluruh media kompak mengacungkan jempol kepada Borisov.

Di depan kamera, sang perdana menteri bisa beradaptasi cepat dengan topik yang dibahas. Mulai yang serius hingga perbincangan akrab. ''Anda tambah tua, namun kelakuan masih saja tidak bisa berubah,'' kelakarnya kepada presenter televisi show di Btv yang selalu mengajukan pertanyaan serupa tentang keluwesan Borisov kepada media saat dia masih menjadi wali kota Sofia, perdana menteri, atau mungkin jika nanti menjadi seorang presiden.

Kedekatan mantan pelatih karate tim nasional itu dengan wartawan dimulai sejak dia menjabat menteri senior di kementerian dalam negeri. Sebagai pejabat yang mengurusi masalah imigrasi, Borishov sering tampil di berbagai acara khusus kriminal dan sering menelepon para pemburu berita ketika polisi berhasil mengungkap kejahatan.

Borisov tidak sungkan-sungkan menebar kehangatan dan keramahan dengan menepuk bahu wartawan seraya menyebut nama panggilan mereka karena dia mudah mengenal seseorang. Itu yang membuat para awak media mengaku bahwa mereka tidak pernah merasakan kedekatan serupa dengan para perdana menteri sebelumnya.

Jurnalis lain juga merasakan betapa egaliternya sang PM. ''Selamat siang! Saya sengaja menekankan kata 'siang' karena Anda pernah mengoreksi saat saya menyapa Anda dengan ucapan 'selamat pagi','' ujar seorang wartawan televisi Nova dengan nada guyon menyapa Boyko yang dikenal suka bangun pagi itu dalam sebuah wawancara. ''Iya, karena menurut saya, ini sudah siang bagi orang-orang seperti saya yang biasa bangun pukul 06.00,'' jawab Borisov sambil tersenyum.

Penampilan fisik Borisov pernah menjadi lelucon dalam pemberitaan media setempat. Ceritanya, saat kunjungan resminya ke Brussels, seorang pejabat Komisi Eropa memanggilnya dari belakang dan bertanya, ''Ini sudah ada bodyguard-nya, tapi mana perdana menterinya?''

''Kejahatan di Bulgaria hampir semua terorganisasi, tapi tidak ada satu pun penjahat yang berani melawan Borisov sendirian.'' Begitu guyonan populer lainnya yang terkait dengan postur tubuh Borisov.

Sang serdadu superhero itu juga diabadikan dalam sebuah lagu. Penampilannya yang urakan, kaus oblong garis-garis, tanpa dasi, ditulis dalam sebuah harian ternama sebagai ''Revolusi Pertama Boyko".

Tak hanya media, masyarakat Bulgaria jadi ikut meniru kerendahhatian Borisov. Bahkan, sejumlah polling menunjukkan dukungan terhadap perdana menteri baru itu terus meningkat. Lebih dari 53 persen dari 1.003 responden dalam jajak pendapat yang dibuat lembaga survei Mediana akhir Agustus lalu menyatakan, masyarakat kagum dengan gebrakan pertama Borisov sebagai perdana menteri.

Lebih dari 71 persen percaya bahwa Borisov akan memerangi korupsi tanpa kompromi. Responden yang yakin dia akan memberantas kejahatan sebanyak 73 persen. "Opini publik yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin bagi perdana menteri baru ini,'' cetus analis dari Mediana, Kolyo Kolev, menyimpulkan hasil jajak pendapat yang dibuatnya. (cak/ami)

Taken from Jawa Pos, Rabu 23 September 2009,http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=91611
Picture taken from http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Boyko_Borisov_2.jpg

Labels: ,

Wednesday, September 23, 2009

Flashback: Berlibur ke Kuala Lumpur 2006, Antara Sriwijaya, Bahasa Indonesia, dan Dunia Melayu



Tidak banyak yang saya ingat dari perjalanan wisata saya ke KL tiga tahun silam. Jujur saja waktu itu jiwa jalan-jalan saya belum terbentuk sepenuhnya jadi agak cuek saat ditawari ortu untuk liburan bersama ke sana. Yang saya ingat saya ke sana naik Air Asia. Dalam bayangan saya, saya akan mendarat di bandara Kuala Lumpur yang tersohor karena fasilitasnya yang amat modern. Saya tidak salah hanya saja saya mendarat di terminal baru yang sengaja diperuntukkan untuk penumpang-penumpang dari penerbangan murah. Sialan diskriminasi banget!! Batal deh melihat KL International Airport yang beneran he he. Pelabuhan udara ini terletak kurang lebih 50 km dari ibukota Malaysia. Tersedia alat transportasi modern berupa kereta (ga tahu saya jenisnya apa itu kereta api, kereta listrik, monorel) yang menghubungkan KLIA dan KLCC. Nah berhubung akomodasi kami diurus oleh agen perjalanan wisata kami naik bus menuju Kuala Lumpur. Sepanjang perjalanan kami dipandu oleh seorang Malaysia yang bercerita panjang lebar soal negaranya. Tak lupa ia mengingatkan kami tentang perbedaan kosakata antara Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia untuk menghindari kesalahan paham. Sebagai contoh untuk memesan mineral water katakanlah air mineral jangan aqua (emang orang Indonesia tuh brand-minded banget ya he he) sebab konon "aqua" berarti banci alias shemale dalam bahasa gaul Melayu (benar ga sih???). Dan banyak lagi, tapi saya lupa ;)Kalau dipikir-pikir bahasa Indonesia itu cepat sekali berubah ya. Terlahir sebagai bahasa yang dimodifikasi dari bahasa Melayu tahun 1928, lalu di-mix and match dengan kosakata bahasa-bahasa daerah esp. bahasa Jawa plus kata-kata pinjaman warisan penjajah Belanda. Voila jadi deh bahasa Indonesia yang kita tuturkan sekarang ini. Untuk lebih memahami perbedaan antara kedua bahasa serupa tapi tak sama ini ada baiknya Anda layari link ini. Btw kalau
sekarang orang sedang meributkan perihal budaya-budaya Indonesia yang diklaim oleh Malaysia seperti kesenian reog, jaranan, batik, keris, tari pendet, lagu kebangsaan Malaysia, well, menurut saya itu terlalu remeh dan superfisial sebab ada satu lagi produk budaya kita yang nilainya lebih wow yang dipakai oleh Malaysia namun tidak
pernah kita sadari yaitu, guess what? Yup bahasa Melayu. Berhubung orang Indonesia tidak mau dan tidak pernah ingin tahu sejarah bahasanya sendiri jadilah mereka buta sejarah. Bahasa Melayu ini berasal dari daerah yang sekarang bernama Riau dan dulu juga menjadi bahasa resmi dari Kerajaan Sriwijaya. Hampir semua bukti tertulis dari bahasa Melayu berupa batu prasasti ditemukan di wilayah Sumatra mulai dari prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuwo, Kota Kapur, dan Karang Brahi. Saya tak pernah dengar (atau saya yang tak pernah tahu) ada prasasti serupa ditemukan di Malaysia. Saya tidak bermaksud menjadi provokator di sini, tapi begitulah adanya. Tapi yang perlu digarisbawahi adalah benar bahwa antara bangsa Indonesia dan Malaysia serumpun bahkan kita semua juga serumpun dengan bangsa-bangsa lain di kawasan Pasifik, mulai dari penduduk asli Taiwan, orang Filipina, Madagaskar sampai orang-orang Hawaii dan Pulau Paskah (Rapanui). Mereka semua juga orang yang masuk klasifikasi dalam Dunia Melayu (Malay World) atau istilah yang lebih sering digunakan adalah Austronesia. Jadi untuk Indonesia dan Malaysia, berdamailah. Kita ini satu. Batas-batas politik yang terwujud dalam batas geografi kita saat ini hanyalah warisan penjajah. Tidak perlu saling mengklaim produk budaya karena sebenarnya kita semua satu nenek moyang, it's in our genes. Jangan saling bertikai dan mudah diadu domba karena bangsa-bangsa Melayu adalah bangsa yang unggul, santun, berbudaya dengan peradaban yang gemilang. And remember that we are the true islanders!!

Labels:

Monday, August 17, 2009

ALERT: Sekularisasi dan Liberalisasi Islam

Saat lagi browsing, tanpa sengaja menemukan tulisan yang cukup mencerahkan mengenai gerakan sekularisasi dan liberalisasi Islam di Indonesia. Anda tertarik? Silakan buka link ini.

Sunday, August 16, 2009

In Love with Egalitarianism



Entah mengapa sejak sebulan terakhir aku jadi gandrung belajar bahasa Perancis, meski sebatas membaca buku-buku untuk pemula. Padahal dulu aku amat membenci segala hal yang berbau negeri berbendera merah-putih-biru ini sebab negara ini amat diskriminatif terhadap umat muslim yang merupakan kaum minoritas terbesar di sana. Selain itu konon orang Perancis terkenal xenophobia alias mudah curiga terhadap orang asing; juga lumayan chauvinist alias cinta tanah air yang hiperbolis. Eh iya lho, saya pernah nonton serial Amazing Race (tahu kan?) saat tengah berlangsung di Paris. Nah saat para pesertanya bingung mencari tempat-tempat tertentu di Paris, mereka bertanya dalam bahasa Inggris kepada penduduk lokal, eh mereka malah nyerocos en français. Dasar tidak menghargai! Mereka pikir semua orang di dunia ini mengerti bahasa mereka. Uggh menyebalkan. Tetapi kenapa ya tiba-tiba aku jadi tertarik dengan Perancis. Mungkinkah terkena karma ha ha ;)

Ngomong2 soal Perancis aku teringat semboyan revolusi Perancis. Itu lho liberte, egalite, fraternite (tahu kan artinya). Nah aku penasaran banget dengan semboyan yang nomor dua itu "egalite" yang artinya persamaan. Salah satu sikap orang Perancis (dan orang Barat pada umumnya) yang menurutku unik dan inspiratif adalah easygoing dalam hubungan antarmanusia. Tidak kaku atau penuh hirarki seperti di Asia pada umumnya. Semua manusia itu sama. Di Barat kita tidak perlu menyebutkan nama gelaran seseorang seperti mas, mbak, prof, kanjeng, nyai bla bla bla, kecuali bila bertemu satu sama lain kali pertama. Memang sih sebelum revolusi masyarakat Perancis sangat terbagi ke dalam kelas-kelas. Bangsawan, pedagang, petani. Tapi itu dulu.

Menurut KBBI kata egalitarianisme berarti doktrin atau pandangan yang menyatakan bahwa manusia itu ditakdirkan sama derajat. Garis bawahi tuh. Sama derajat secara duniawi sebab menurut ajaran agama Islam tinggi rendahnya derajat seseorang dinilai dari iman dan takwa. Aku paling benci jika ada orang yang merendahkan pekerjaan orang lain. Mungkin banyak di antara kita yang meremehkan pekerjaan petani, tapi kita sering lupa tanpa jasa para petani kita akan kelaparan, Indonesia tidak akan jadi negara berswasembada pangan. Mindset seperti inilah yang mungkin menyebabkan banyak pemuda desa enggan atau malu meneruskan pekerjaan orang tua mereka untuk bercocok tanam. Akibatnya terjadilah urbanisasi, timbul masalah di perkotaan, dan begitulah seterusnya. Contoh lain adalah pekerjaan sebagai tukang sampah, pasti banyak yang mencibir. Asal tahu saja upah yang diterima tukang sampah tuh tidak lebih dari 500 ribu di tempatku. Minim banget lah. Tidak sebanding dengan beratnya pekerjaan dan risiko yang dihadapi berkenaan dengan kesehatan mereka. Aku tahu soal ini sebab saat momen lebaran biasanya orang tuaku mengundang sejumlah tukang sampah untuk diberi "salam tempel" sebagai ucapan terima kasih kami. Mereka sering mengeluhkan sikap orang-orang yang kurang perhatian dengan mereka, mungkin secara finansial kali ya. Itulah sebagian contoh kecil yang sering kita jumpai sehari-hari.

Aku mengamati semakin lama kedudukan orang di sini ditentukan oleh posesi dan posisi, dan aku benci akan hal ini. Beda banget kan cara kita memandang atau menilai atau bahkan memperlakukan orang yang mengendarai mobil Porsche (emang ada ya di sini he he) dengan orang yang pakai Suzuki Carry. Di rumah sakit pemerintah selalu ada pembedaan perlakuan antara pasien umum yang bayar sendiri dan maskin yang dibayari negara karena untuk makan saja susah. Golongan terakhir inilah yang kerap mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari tenaga medis. Dibentak, disindir, dimarahi kerap menjadi santapan sehari-hari saat mereka harus ngamar di RS. Ini juga kali ya penyebab seorang tenaga medis sering dituntut secara hukum, sebab underlying case-nya tuh rasa sakit hati pasien yang tersamarkan dengan tuduhan malpraktik. Ini semua hanya analisaku saja lho, tidak ada maksud tertentu. Kita cenderung menilai orang dari penampilan luar saja. Seandainya kita jalan-jalan ke Amsterdam (amin..amin ;) dan berpapasan dengan orang berpakaian kantoran naik sepeda, orang Indonesia pasti tidak mengira dia adalah CEO perusahaan besar, padahal itu hal biasa. Kita saja yang terlalu terbiasa lihat mobil-mobil dan sepeda motor berseliweran di jalan. Bahkan seorang ratu Beatrix bisa santai berbelanja tanpa harus diganggu rakyatnya yang ingin berfoto bersama he he. Ini bukan dongeng lho,ini kubaca dari buku Introductory to Living in Holland.

Mungkin sudah saatnya kita menjadi orang-orang egaliter, memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan, tidak usah gengsian, tidak zaman lagi gila hormat atau menuliskan gelar kesarjanaan dengan berlebihan ;). Egalitarianisme juga sangat bermanfaat dalam penegakan hukum dan pemberantasan KKN. Orang tidak perlu lagi meninjau latar belakang (atau pertimbangan apapun lah) dari orang yang layak dihukum. Mau dia besan presiden kek, mantan gubernur kek, mantan menteri kek; kalau bersalah ya tetap harus dihukum. Bukankah kita semua juga sama di mata hukum. Tout ce qui brille n'est pas or.

Labels: